Selasa, 30 April 2013

Pertanyaan Hati

Hati adalah pengungkapan yang sakral
Dimana raga menyatu membentuk satu makna
Sebagai suatu tanda"aku ingin berbicara"
Merasakan jawaban dr sebuah pertanyaan alam

Dari sudut yang kelabu
Kusam dan tak berarti
Mencoba mendengarkan apa yang telah berbisik
dalam hati bertanya,akankah aku menemukan titik itu???

Titik yang menjadi sebuah perbandingan hidup
meraba tiap alur cerita fiksi yang nyata
Mengeluh tatkala angin sedang menerpanya
Dan merambah isi jiwa yang kelam

Terbentuk dr suatu bisikan yang pasti
lalu berubah menjadi curahan kalbu
Kemudian bercurah pada 1 titik temu yang indah
Itulah hatiii.......

>>>Jawabah Hati

Ada kata yang tak sempat aku ucapkan...
Ketika hati berkata tak mungkin bisa...
Ku coba melawan apa yang hendak ku rasa
Atas pertanyaan yang selama ini bergejolak

Mulut hanya bisa membungkam....
Diam dan tak berarah....
Ketika aku selalu berusa mencoba
Berharap kepastian it datang saat ini juga

Mengulur waktu,memakan hari demi hari,,,
Saat jawaban d lontarkan pada bibir yg merah
Pandangan kosong yang tak berarti
Hanya tanya yg bisa menjawab isi hati...

Akankah q temui seorang yang pasti
Raga tak mampu menjawab tabir ilahi
Yang ada hamba hanya bisa termenung
Menunggu jawaban yg menguras air mata...

:(

Selasa, 23 April 2013

Ketika Cinta Menjawab Cerita

Dalam cinta ada buih perihAda batas-batas bisu....
Yang terkoyak di ujung waktu.....
Adakah rindu masih tersisa
Hanya perjalanan waktu yg meraba..

 
Perih hanya menancapkan luka
Pengharapan palsu yg terus menggerogoti jiwa
Rindu yang pernah q tanam
Kini berubah menjadi belenggu saja

Sampai kapan waktu bs meraba
Sampai uban ini memutih pasih??
Yang ada hanya sakit yang mencabik-cabik
jiwa raga yang tak bersatu jua..

Cinta itu luka...
Cinta itu pengirbanan....
Cinta itu pengharapan...
Cinta itu rindu...

Cinta itu belenggu....Cinta itu sejati...
tetapi cinta hanya sudi bermukim di hati
yg berma'rifat setia memegang janji...
jika ini ada, maka hati terbebas luka....

Akankah cinta menemui cinta??
zat itu seakan berlagu di gendang telinga...
menunggu sebuah jawaban yang pasti
pada jiwa yang kosong melompong,hilang isi...

>>>>Saat Cinta Bercerita

Kasih indah yang terajut dalam sebuah hubungan
Menambah keagungan manusia yang berfikir
Entah raga yang bercerita
Atau hanya rasa yang merasakan cinta

Aku,hendak berfikir..
Apakah cinta kian berlabuh
Pada sebuah persimpangan yg belum pasti
Yang akan menentukan sebuah kepastian

Raga ini gemetar,rasanya tak pantas aku di sini
Mencoba bercerita tentang sebuah penghianatan yang berujung sepi
Apa kau tak merasakan jeritan ini???
Hanya bisa diam tertawa lepas

Duri yang pernah kau tanam dalam taman hati
Menambah perih jiwa yang memberotak merasakan sakit
Akankah q temukan sebuah kepastian??
Yang ada hanya cinta yang dapat bercerita

Minggu, 21 April 2013

>>>>Ketika Kawan Menjadi Lawan

Ada kata yang tak sempat aku ucapkan...saat aku ingat tentang dikau wahai sahabat
mengukir indah kisah persaudaraan alam
pada satu lemabaran kertas yang sempat kita urai

Darah sempat bercucuran,wajah kusam tak terbentuk...
napas sempat tersentak saat ucapan itu keluar dari mulut manismu
Dada rasanya sakit seperti di cabik-cabik
Aku sudah makan hati

Ingatkah engkau wahai kawan...
Saat darah menjadi nanah
Saat masa menjadi tinta
yang menjadi saksi bisu persahabatan kita

Tapi,kenapa...
kini kau nodai lembaran kertas itu
dengan tinta hitam yang pernah kita ukir
Dengan menusukku dari belakang

Wahai kawan...
Dulunya kita bagaikan pinang di belah dua
Sepiring berdua,serasa berdua
Tapi engkau yang dulunya q anggap kawan
Kini berubah menjadi lawan

"Kuliah Tempat Kami Menuntut Ilmu"


Knowledge is Step by Step

Banyak hikmah yang bisa kita peroleh dari bangku kuliah, dari dosen-dosen yang mempunyai dedikasi tinggi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan akhlak para mahasiswanya, bahkan pada mahasiswa itu sendiri dimana yang didapatkan bukan hanya ilmu tapi pengalaman yang begitu dan begitu berharga. Seperti halnya oleh dosen Etika Profesi Keguruan (ku), sebut saja namanya Pak Rusli Malik. Beliau adalah salah seorang politikus di salah satu partai baru saja dilegalisasi di Indonesia. Umurnya yang sudah kepala 5 tak pantas menjadi gambaran wajah dan pribadnya yang terlihat oleh kasat mata sangat muda seperti masih kepala 3. Beliau seringkali bolak-balik Jakarta-Makassar, katanya sebagai persiapan pencalonannya sebagai anggota DPR-RI.

Materi kuliah yang diberi pada kesempatan itu adalah "Kompetensi yang Harus Dimiliki Dalam Mengajar". Yang pertama beliau menjelaskan tentang Kompetensi Individual. Kompetensi Individual tidak hanya harus dimiliki oleh seorang pendidik, tetapi juga harus dimiliki oleh peserta didik. Akan tetapi seorang pendidik harus memiliki setiap karakter dalam dirinya, bukan berarti berkepribadian ganda, ya, ini dikarenakan agar pendidik mampu memahami setiap karakter yang berbeda-beda dari setiap peserta didik.
Kompetensi ini juga berdasar pada bakat dan minat yang dimiliki oleh peserta didik. Agar mampu dikembangkan dan dilestarikan.

Yang kedua, Kompetensi Paedagogik atau lebih populer dengan Kompetensi Pendidikan. Pada kompetensi ini, beliau membahas tentang "Orang yang ketika kecil rajin, maka besarnya ia akan malas. Sebaliknya, apabila kecilnya malas, maka besarnya ia akan rajin." Sebelumnya kami bertanya-tanya maksud dari kalimat tersebut. Lama kami bingung, beliau lalu menjelaskannya. "Maksudnya begini,, mereka yang ketika kecil rajin belajar, besarnya akan menjadi malas, bukan malas karena apa, tapi hidupnya tak lagi dirundung pilu, hanya bisa ongkang-ongkang kaki di kursi jabatan, mengendarai mobil mewah dan memiliki rumah sendiri. Nah, kalau yang kedua, mereka yang malas ketika kecil maka besarnya ia akan rajin. Maksudnya, rajin mencari pekerjaan ke sana ke mari karena tidak ada yang menerimanya, sehingga jadi tukang becak pun adalah pilihan terakhir." Jelasnya sambil tertawa sedikit. "Oleh karena itu adik-adik (begitu panggilannya pada Mahasiswa) sedari kecil dan sekarang kalian harus giat belajar. Karena rajin pangkal pandai." Begitu lanjutnya. Kembali lagi kami teringat memori pada puluhan tahun silam saat masih terbungkus baju seragam merah putih. Peribahasa yang menjadi sarapan tiap hari di koridor sekolah.

Ketiga adalah Kompetensi Sosial, seorang pendidik dan peserta didik selain harus memiliki kompetensi individu, juga harus memiliki kompetensi sosial. Dimana melalui kompetensi ini mampu terjalin komunikasi yang baik antar satu orang dengan yang lainnya. Lalu yang dibutuhkan dalam kompetensi ini adalah kemampuan mengendalikan Emosional Question (EQ) karena jika yang ada hanya Intelektual yang bermain, maka sangat sulit menjalin komunikasi yang baik sehingga akan menghambat Kompetensi Sosial yang sebenarnya sangat perlu ditanamkan. Dibawa seru saja, kami terhanyut pada wibawa beliau yang santun dan tenang dalam bertutur. Sesosok pendidik yang membuat tenang jiwa para peserta didiknya.

Nah, yang terakhir adalah Kompetensi Kepribadian. Masih segar dipikiranku, kurang lebih mengenai kompetensi ini, beliau bertutur bahwa Din Syamsuddin dalam Milad Enrekang beberapa bulan lalu  berkata bahwa anak-anak usia sekolah di Jepang telah dididik dalam bersosialisasi dan mampu mandiri sejak kecil. Sebagai contoh, saat SD mereka dibiasakan membawa 2 gelas kosong ke Sekolah. Ketika mereka bertanya untuk apa?, jawabannya singkat, gelas pertama untuk mencari air minum yang memang sudah tersedia di lingkungan sekolah. Gelas kedua untuk mencari air dengan usaha sendiri. Jadi intinya mereka telah didik untuk mandiri sejak kecil. Maka lihatlah sekarang Jepang bagaimana, tak perlu ku jelaskan, kalian sudah tahu.

Sebuah kompetensi adalah hal yang menjadi dasar bagaimana manusia terdidik sebagaimana mestinya, sebenarnya, dan seharusnya. Karena tujuan dari pendidikan itu sendiri adalah Memanusiakan Manusia sesuai dengan pemikiran para pakar Psikologi. Tetapi dalam hal ini tergantung bagaimana seorang individu itu mampu memanfaatkan setiap kompetensi lahiriah maupun kompetensi kebiasaan yang ada pada dirinya

Inilah cerita singkat yang mungkin bermanfaat dari bangku kuliah yang menampungkan ilmunya kepada saya, kepada kamu, dia, kalian, dan mereka.

Salam Senyum :) :) :) :)

Selasa, 16 April 2013

>>>Dia"

Mencoba mengerti hidup walau sulit...
Megarungi setiap daya nalar yang mengguh hati..
Kini aku tak mampu lagi menjaganya
Karena dia telah berubah

Aku ingin dia tau...
Berartinya dia bagiku
Berartinya dia di setiap sudut pandanganku
Di stiap derai arus perjuangan hidup ini..

Aku hanyalah seorang yg lemah...

Tak memberi kabar yang sepantasnya bsa q ubah
mencoba mengarungi tiap hati yg tergugah
untuk menggapai ujung hatinya yg tak lg indah...

Di setiap helai napas ini selalu ada dia...
Dia yg pernah mengajariku ttg arti hidup
Tp ercuma semuanya hanya tinggal kenangan
Yg haya bs q ukir d atas lemar kertas yg telah kusam....

Lautan Cinta

Waktu terus berputar pada porosnya...
Harapan akan terus berjalan
Seiring dengan hayalan palsu
Terkapar dalam ruang kosong

Lautan cinta yang dalam...
Seluas samudera segerlap dermaga
Akankah ku temui wahai alam??
Pengharapan yang tak indah,hanya belenggu

Sempat ku temui seorang yang harap...

Bagai kuncup bunga yang tak pernah mekar
Seakan daging habis dicabik-cabik
Di telan oleh perasaan yang lari seketika

Akankah ku temukan alam itu???
Lautan cinta hanya diam membisu
Tak pernah mendengar keluh dan kesahku
Aku hanya  terpuruk di tengah hutan rimba

Senin, 15 April 2013

Lihat Diriku

Lihat diriku...
Aku hanyalah seorang pengemis compang
Wajah kusam pakaian buram
Dengan sandal jepit lubang

Lihatlah diriku...
Masaku tak seperti dulu
Dulunya aku permata Emas
Tapi kini berubah menjadi permata perak

Kini aku hina d mata surya...
Aku tenggelam di bawah langit hitam
Aku terkubur dalam peti mati
Dan melompat ke liang lahar

Mana Permata emasku yang hilang...
Dalam rintihan aku mencarinya
Mungkin Tuhan telah mengambil permata emasku
Sebab khilafku tak ada guna

Minggu, 14 April 2013

>>>Untaian Kata

Seuntai kata ku ungkap, kini percuma,
segudang senyum ku tebar, kini tak ada guna..
Tangis ku, langkah ku, kini seiring sejalan..
Berjuta cinta hadir menemani ku,

tapi satu pun tak mampu buat ku menyayangi nya,.
Cintaku tetap kamu, rindu ku hanya kamu,
dan biarkan itu selama nya..
Meski kau telah tiada


Kau,,,,,,,
yang pernah mengisi lubuk hati ini
yang pernah katakan cinta tulus dari hati
kini kau pergi dengan sejuta kenangan

apa yang tlah qta jalani selama ini
ternyata harus pergi
dan tak mungkin kembali

indahnya masa lalu yang kita lalui
akan selallu ku simpan n ku kenang
dan aku hanya bisa berdo’a
semoga kau selalu bahagia bersamanya,,,

aku yakin kelak kan ku temukan jua pengganti mu yang lebih indah mengisi hidup ku,,,,

selamat tinggal kenangan,,,,,,
selamat tinggal masa lalu,,,
kini saatnya ku melangkah melupakan mu,,,,

Sabtu, 13 April 2013

Status Facebook

Rindangnya malam menjadi saksi bisuku hari ini
Melakukan apa yang seharusnya ku lakukan
Tak pernah terfikir sebelumnya
Mata melotot memandang benda itu seharian...

Status facebook,,,
Ku palingkan segala isi hati dan perasaanku
Malam ini,dalam dekap kegelapan
Air mataku berderai tajam menusuk bola mata merah
Yang menderu seakan di cabik-cabik pemangsa

Hari itu datang lagi,ketika aku merasa di kucilkan
Hanya Status facebook yang menemani
Segala jeritan kalbu tertuang begitu saja
Tetanam hanya membuat sesak di hati...

Engkau Status Facebook,,,
Kau adalah Buku diaryku yg ke dua
Apalah artinya orang berkata hebat
Kalo hanya mulut yang berbicara
Tak ada guna kesombongan melekat...


Ketika Sabda Berkumandang

Malam ini bintang tak menampakkan wajah-Nya
Tak ada yang mencercah hati setitik pun
Yang ada hanya manipulasi malam kelabu
Menambah goresan luka perih di kalbu

Sejenak ku merenung dalam bisingnya
Di ujung dinding sana,
Tiba-tiba ku dengar suara denting berbunyi
Tanda peringatan dari Sang Dalang penguasa

Semakin ku berjalan jauh melayang
Semakin aku terhimpit oleh kejamnya nestapa
Yang telah melukai tulang rusuk kerompongku
Di atas kayu kecil tak berkokoh kaku

Di tengah risau hati,
Sekilas bayangan datang menerjang melayang
Entah kemana ingin berlabu dan bersandar
Pada lubang kemaksiatan yang telah menodai ufuk sana

Padahal,
Mereka telah di bisikkan oleh Sang Dalang
Sabda-sabda yg bersentuhan
Tentang sebuah alunan yang menggerakan hati dan pikiran

Tapi,
Sekali lagi malam ini hanya malam kelabu
Tak ada rasa ingin bangkit goyahYang mereka tahu hanyalah berbuat dosa

"Sepucuk Surat Untuk Tuhan"

Tuhan,,,
Dalam hati,hamba ingin meminta
Tentang suatu hal yang menjadi rahasia hidupku
Tentang fatamorgana yg sudah mengancam tirai senduku

Tuhan,,,
Ku titipan sepucuk surat buat para dalang
Yang sudah merunduk mengores masaku
Menerjang segala asa dan mengupas kulitku

Mengarungi arus derai air mata lukaku
Dan membasahi air mata piluku
Mencercah segala yang menjadi ego dalangmu
Merintis sukma yang sangat mendalam

Tuhan,,,
Lewat surat ini ada pengharapan
Aku ingin mereka tahu kalau duri yang pernah menusuk
Kini telah menjadi batu asah nan Indah

kajiansastra.blogspot.com


RINDU 

Jiwa ini kering, gersang
Bagai pohon tak berdaun
Yang butuh akan siraman air
Air kasih sayang-Mu

Aku rindu akan cinta-Mu
Aku rindu dengan rangkulan-Mu
Aku rindu dengan belaian dan Kasih-Mu

Tapi seperti Engkau jauh
Jauh, jaaauuuh di atas arsyi-Mu
Aku coba mendekat kepada-Mu
Dengan Zikir, pikir, dan doa

Astagfirullah…
Lailaha Illallah
Subhanallah
Alhamdulillah
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

1/20/2008

Menanti di Peraduan

Kubalut sepi ini
Kugenggam dengan tasbih
Kurajut dengan zikir
Kubermunajab pada Illah ku
Perempatan malam menjemput
Perkutuk bertasbih
Dedaunan merunduk
Sahutan kokok ayam dengan tasbihnya
Ya Karimullah
Bayu semilir
Kubermunajab pada Illah ku
Takbir, tahmid, zikir enggang usai
Di perempatan malam kudendangkan
Asa ini setia menanti uluran
Karena ia kan ujud
Bagia...
Cinta…
Sayang...
Di peraduan

Jumat, 12 April 2013

SABDA ALAM




 Bulan tampak mendung merenung bumi
Seberkas haru larut terbalut kalut dan takut
Terpaku ratap menatap jiwa-jiwa penuh rindu
Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu

Bulan tak ingin membawa tertawa manja
Kala waktu enggan berkawan pada hari
Saat bintang bersembunyi sunyi sendiri
Terhapus awan gelap melahap habis langit

Bulan memudar cantik menarik pada jiwa ini
Hitam memang menang menyerang terang
Tetapi mekar fajar bersama mentari akan menari
Bersama untaian senandung salam alam pagi
Semoga Puisi Alam diatas bisa bermanfaat bagi kita dan membuat kita sadar akan pentingnya menjaga kelestarian Alam kita yang semakin habis oleh ulah manusia.

Kamis, 11 April 2013

Dinamakan"Al Manaar Lantai 7"

Beginilah keseharian di kampus,tepat di hari Kamis,11 April 2013, kebetulan ada mata kuliah Morfologi dan mata kuliah Belajar dan Pembelajaran,sungguh sesak kaki dan mata memndang saat baru pertama menginjakkan kaki ke Al-Manaar saya bertemu dengan mantan pembina di salah satu organisasi di kampus,sorak saja ia berkata"APAJI",,langsung saja pandangan mata melirik ke arahnya,,hehehe

Al-Manaar lantai 7, begitulah kami menyebutnya. Baru mendengarnya sudah terasa sesak di hati,,hehe. Bagaimana tidak seminggu sekali naik ke ruangan ini dengan suasana hati yang tak karuan ditambah kaki yang cuapek dan rasanya mau tepos saja,,ohohoh. Tapi bagaimanapun harus ku jalani serisau apapun ku harus menjalani karena sudah menjadi kewajiban alam bagi Mahasiswa,,,"Kata-nya.SA

*BERSAMBUNG*


Rabu, 10 April 2013

Suaramu Merusak Gendang Telingaku

Suaramu yang menggetarkan
Dinding rumahku ku rasakan seketika
Luapan amarahmu begitu cepat
Terdengar masuk ke gendang telingaku

Risau hati ini mendengarnya
Ketika alunan tembang amarahmu
Kau kobarkan ke seluruh ubun ubunku
Hingga aku terbangun seketika

Oh,Engkau yang di sana
Bisakah engkau terdiam walau hanya sejenak
Mrubah semua isi rumah meski sedetik
Agar suasana kaku tak lagi terasa di gendang telingaku

Harapan Palsu

Terkadang hati ini bisa menerima...
Semua goncangan dahsyat yang meluluhlantakkan jiwa
Ketika ia mulai menerjang ke arahku...
Seketika Q elakkan semua dihadapan-Mu

Aku hnyalah wanita jalang...
Yang ketika di rundung masalah
Tak ada hentinya berharap pada jiwa yg telah merobek2 hati...
Dan seketika menghentikan denyut jantungQ

Pelampiasan hati yg tak bisa terbayang...
Oleh raga yang menyentuh sukma
Melepaskan segala yang menjadi ...
Mayoritas untuk kepuasan hasrat semata