Minggu, 09 Februari 2014


Rasa ini seperti angin, yang sewaktu-waktu dapat menyejukkan hatimu
Jika memang benar aku hanya angin? mengapa derai itu kaku?
Di sebuah perjalanan sunyi, aku ingin jejak kakiku hilang
Aku ingin, malam ini bisa melambaikan tangan padanya, padamu kasih
Berharap masih ada rindu suci yang menentang kesyahduan malam
 
Aku ingin berhenti menjadi angin, aku hanya ingin menjadi puisi yang tak bernada. Ada yang mendengar, walau hanya ruh rindu yang terhanyut oleh nada sepi. Dan aku hanya bisa terdiam memandang wajahmu dengan mata terpejam