Jumat, 14 November 2014

Kapan

Kapan tiba masanya aku merasakan duduk sebagai ratu sehari...
Orang-orang berbondong-bondong datang menyalami sebagai turut mewakili perasaan ini...

Kapan itu terjadi?
Bergandengan tangan dipundak dengan orang yang sejati seumur hidup nanti...
Mencurahkan segala yang ada tanpa adanya beban sama sekali...
Mencarikan jalan keluar...
Kapan hal itu akan datang??

Entahlah aku hanya ingin menunggu kabar baik darinya di sana
Barakallahu

#MN

Minggu, 05 Oktober 2014

Telah kukatakan pada malam

Telah kukatakan pada malam yang selalu berseru atas tanya yang sempat menggebu-gebu...
Telah kubisikkan pada hembusan angin tentang kerinduan yang tertanam dalam benak nan belukar...

Pun ambisi tak akan pernah menggoyakkan sebagian harapan yang lunglai ditelan oleh harapan-harapan palsu pengemis tawa semata...

Barangkali...
Takkan kutemui lagi samar wajahnya, lekuk senyumnya...
Canda tawa dalam gelap lesungya...
Hanya saja, pancaran sinarnya masih jelas menggebu dalam hasrat yang masih saja merontah

#MN

Opiniku

Orang-orang yang cerdas dan orang-orang yang berpura-pura cerdas itu perbedaannya seperti sehelai benang saja :)
Orang cerdas berusaha keras meraih obsesinya. Sedang orang yang berpura-pura cerdas juga semakin obsesi meraih kecerdasannya :)

#MN

Jumat, 03 Oktober 2014

Melukis Kekaguman Cinta

Melukis kekaguman cinta pada-Mu...
Seakan meneduhkan hati hembusan angin yang baru saja berbisik lirih. Pun sebagian candamu telah larut dalam senyuman indah. Bahkan ketika kita bersama dedaunanpun ikut beterbangan kesana-kemari. sebagai tanda ia mengerti.
Sungguh luar biasa keagungan cinta...

Kamis, 02 Oktober 2014

Janji Suci Berdua

Untukmu yang akan bertahta di setiap langkah kaki dan helai napas yang masih menjadi karunia-Nya..
Seberapa pantas aku menunggu waktu silih berganti datang di tempat yang akan berikrar nantinya...
Sekiranya penantian panjang ini akan membisikkan alunan-alunan cinta ketika kami bertemu, duduk berdua di hari yang sangat bersejarah dalam hidup...
Mengingat selama detak jam berputar, mengelilingi arah jarum yang akan terus melambai di ujung kisah...
Semoga saja, rindu yang selalu terucap akan terbayarkan bahagia ketika kami mengikat janji suci berdua :)

#Amiiinnn
#MN

Rabu, 01 Oktober 2014

Terpinggirkan Oleh Ribuan Sepi

Rindu kini mematahkan kesunyian
Meredam segala apa yang telah bertahta...
Mencoba berlalu diantara ribuan diam dan gelombang harapan...

Ketika mulai bersama menapaki jalan yang berkelok, selalu saja rindu menjadi awal pembuka pada bait pertama dan bait-bait selanjutnya...

Dimana keramaian itu? Adakah yang tahu? mengapa sepi seakan membelah jiwa yang kian rapuh diambang kekosongan...
Selalu saja begini, rinduku terpinggirkan oleh ribuan kesunyian

#MN

Kamis, 11 September 2014

Hilang Harapan

Hilang harapan....
Begitu sering bahkan selalu saja begini, ditempatkan diposisi tersulit!!!
Mengapa? Dengan satu masalah tapi datangnya selalu bertubi-tubi!!!

Sama sekali hanya pantulan diri yang paham kapan iya harus menangis karena keterpaksaan :(
Terpaksa karena memang harus dikeluarkan
Ah, air mata

#MN

Sabtu, 02 Agustus 2014

Rindu dan Kematian

Semoga rinduku berkepanjangan seperti musim yang tak pernah berhenti berlalu dan sebuah ilalang yang tak pernah lelah menampakkan kekagumannya. Jikaa keindahannya tetap terjaga pasti mata tidak bosan memandang. Namun jika ilalang itu sudah mati akankah kita tetap mengukirnya? Sebagaimana perasaan akan selalu berakar ketika sebuah pembuktian dilakukan sengan sia-sia...

Persis seperti diriku...
Mungkin jika keindahan dan jiwaku telah mati. Akankah kau tetap mengenangku? Mengenang masaku? Mengabadikan segala sesuatu yang selalu kita ukir bersama...
Aku ingin menyerukannya segera...

Pengharapan ini takkan pernah sirna. Antara rindu dan matiku keduanya masih sebuah goresan takdir. Sekarang yang aku tahu aku mencintai hamba-Mu dalam ketiadaanku...

<M.N> <3

#MN

Jumat, 01 Agustus 2014

Bahkan Sudah Jauh Hari Aku Mengatakannya

Bahkan sudah jauh-jauh hari aku mengatakannya...
Apakah yang diharapkan akan tetap bertahan hingga nanti??
Apakah yang diucapkan akan tetap harus dipertahankan??
Mungkin ketika kamu tahu, kamu akan paham...
Iya pasti, semoga saja :)

#MN

Tuhan, biarkan aku

Tuhan...
Biarkan aku merangkul hatinya
Menggenggam erat tangannya
Sampai ia terlelap dalam tidurnya
Mengais-ngais mimpinya dan bertemu dengannya di sebuah simpang ruang-Mu yang paling suci.

#MN

Pernakah Kamu Mengagumi Seseorang?

Pernahkah kamu mengagumi seseorang? Dia yang tak pernah kau duga akan bersamamu dalam jangka waktu cukup lama...
Pernahkah kamu merasa cemas tentang keberadaanya bahkan kadang ketika ia tak ada kabar hatimu seperti parau?
Ah, bahkan sekarang aku merasakannya...
Perasaan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya akan seperti ini. Perasaan yang melebihi batas ambang sebuah pertemanan?
Apa ini wajar?? kini semakin menjalar dan tak ingin melepas belenggu bayangnya...
Apa ini yang dinamakan cinta???
Ketika hati mulai berbisik ke telinga tentang kekagumannya.

#MN

Coba Jelaskan

Coba jelaskan beberapa alasan yang logis ketika kau mencoba menyuruhku untuk pergi...
Bagaimana bisa memihak dengan satu permintaan yang sulit.
Mungkin saat ketiadaan ini berlanjut roman-roman keberpihakan sudah tak ada lagi bahkan hampir lenyap di telan bumi!!!
Jangan biarkan aku pergi, jangan biarkan aku lari sementara hati dan perasaan masih jelas tertancap dalam benak...

#MN

Malam Bergumam

Malam bergumam, mendendangkan alunan kesyahduannya tepat di sepertiga malam. Selalu saja terusik akan sebuah tanya yang memaksa untuk berlari meraih-Nya...
Menggenggam asa lewat sebuah perantara mimpi seakan mempropaganda setiap apa yang ingin ku raih...
Entahlah, cerita hari-hari sebelumnya telah mengubah hidup dan pegangan akan hal yang terdahulu. Tetap belum pasti -_-

#MN

Pagi Mencekam II

Pagi mencekam...
Cahayanya menembus ubun-ubun kulit. Pas sekali ketika hawa panas mulai melelehkan semangat juang pagi ini...
Pun demikian tak ada yang sadar saat sayatannya telah mengerutkan mimpi-mimpi semalam.

#MN

Berubah Gelap

Sekarang, suasananya berubah gelap. Persis ketika pukul 19:30 lalu saat harus melambai di depan rumahmu. Terhitung tiga kali telah berlalu menitipkan sebuah hadiah yang indah. Apa kamu masih ingat itu?? Semoga saja :)

#MN

Izinkan Aku Mengeja Rindu

Izinkan aku mengeja rindu...
Padamu yang telah bertahta di hati
Jiwa sepi tak berpenghuni ku rasakan sekarang...
Kau yang selalu ada di tiap penghujung jalan dan tetesan air mata...

Bahkan sekarang aku merasakannya...
Merasakan kerinduan yang luar biasa di tiap detik helai napas ini...
Andai saja kita telah menyatu seperti pohon dan ranting pasti dunia akan tersenyum sembari berkata "Kita Adalah Satu"...

Aku ingin menjemput hariku
Seperti yang sudah-sudah saat harus duduk berdua melambai diujung pusarannya...
Mungkin ketika kau sadar kau akan tahu...
Rindu ini sudah terlalu lama

Jaga dia Ya Allah jaga cintaku...
Meski raga dan jarak memisahkan waktu...
Rinduku akan tetap terjaga hingga nanti kutemukan bahagia bersama :)

#MN

Kamis, 24 Juli 2014

Cinta Adalah Sebuah Anugerah Dari Tuhan

Cinta adalah sebuah anugerah dari Tuhan...
Ketika hamba jatuh cinta pada kekasihmu tuhan hanya satu yang kuharapkan semuanya sederhana...
Dia adalah laki-laki yang baik, lindungi setiap langkah kakinya agar aku paham suatu hari nanti waktu bisa mempersatukan kami dalam ikatan cinta sejati.
Amiinn...

#MN

Air mata Palestina


Air mata Palestina...
Kini membanjiri seluruh jagad raya..
Memporak-porandakan kaum gaza
Bani Israel yang tak punya harga mati dan jiwa...

Air mata Palestina...
Kami tahu bagaimana seruanmu di sana
Teriak, berlari, menahan harga diri dan tangis yang luar biasa...
Mencoba berbesar jiwa dari apa yang telah terjadi...

Di taklukkan segala punya-Mu...
Dihempaskan seluruh raga-Mu...
Namun engkau tak gentar menerjang segala kesakitan yang telah di injak2 kaum yahudi Israel...

Kejam sekali mereka...
Kini air matamu tertumpahrua di segala penjuru lapisan dunia...
Miris sekali memang...
Padahal mereka hanya tertawa terbahak...

Mungkin sekarang mereka tak mendengarkan bagaimana kesakitanmu bagaimana rintihanmu....
Tapi yakinlah Allah azzawajallah yang akan membalas segala doa dari setiap rintihan anak, ibu dan bapakmu di sana

Pray for Gaza...
Believe will be free and happy :)

#MN

Ketahuilah

Ketahuilah....
Hari-hariku selalu dipenuhi selimut bahagia semenjak kamu ada...
Tidak ada yang salah semuanya mengalir apa adanya. Engkau yang terlahir untuk masa depan...
Insya Allah...
Tetaplah bersamaku sampai nanti kita bersama dalam sebuah ikatan suci...
Kau menungguku sampai tiba masanya dan aku akan menunggumu sampai batas waktu itu akan terhenti...
Iya, menunggumu jadi imam terbaikku :)
<(M.N)> <3

Sabtu, 05 Juli 2014

Senja di Pantai Akkarena

Senja di Pantai Akkarena...
Kini melambai di tengah dermaga...
Menunggu waktu berbuka
Sembari mengabadikan keindahan dunia-Nya...

Senja kali ini mengabarkan kabar gembira...
Diselingi deru ombak yang berkejar-kejaran...
Menyambut panorama di langit jingga...

Dan baru saja senja membuka lantunan ayat-Nya...
Kami duduk berdua memandang kagum ciptaan Tuhan...
Sungguh senja kali ini senja yang penuh merah jingga...

Angin sepoi-sepoi menyayat kulit yang baru saja sahaja...
Menyambut datangnya malam temaram...
Bersama keindahan selingan senja di Pantai Akkarena

#MN


Kamis, 03 Juli 2014

Pagi mencekam

Pagi mencekam....
Separuh dari sehari yang cerah menambat
Ribuan sukma dari bilik-bilik dinding jendela rumah...

Sama halnya seperti lentera
Cahaya pagi selalu saja mencekam ubun-ubun...
Hingga tiba masanya berganti menjadi siang...

Pagi ini mencekam...
Hawa panas mulai terasa diantara lapisan kulit yang tipis kecoklatan
Hingga cahaya pagi membangunkanku dari tidur panjang...

#MN

Apakah kekaguman cinta masih ada?

Selama ini selalu kusimak kata hatiku sendiri tanpa mendengarkan bagaimana keteguhanmu...
Ku buka lebar-lebar harapanku agar aku bisa menyayangimu dengan sederhana. Bahkan aku tak paham bagaimana cara mencintaimu dengan sempurna....

Panutanmu itu kini tak jadi milikmu sendiri...
Haruskah aku berkata tidak?
Bahkan aku tak paham benar tentang dirimu. aku juga tak mengerti bagaimana kecewamu nanti...
Aku hanya ingin menerjemahkan bahasa tubuhmu...

Aku tak pernah ingin memaksa jantungmu berhenti berdetak. Karena hati dan pikiran ini kadang khilaf...
Hanya mata batin pelengkap hidup ini...

Ketika berada dalam sebuah cerah pagi, aku hanya bisa berdoa semoga malam tidak cepat mengganti hariku agar aku bisa menemani setiap langkah kakimu...

Mungkin, suatu hari nanti aku akan rapuh ketika waktu mencoba melawan semua impianku...
Entah itu kapan...
Hanya bisa mencoba bertahan dengan kekuatan hati...

Apakah kekaguman cinta masih ada?
Bahkan aku tak bisa melawan takdir Jika memang fitrah itu sudah tertulis....

Tuhan....
Sudah terlalu lama rasa ini terabaikan..
Dan sudah terlalu sering rindu ini terpendam...

Dan ketika semua harus berubah yang tertinggal hanya kenangan ini dan sebuah kalimat bahwa aku bahagia pernah mencintainya...

For U <M.N> :) :*

Bagai semburat mematahkan kesunyian

Ketika cinta bersemi diantara mereka bagai semburat mematahkan kesunyian malam..
Tak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Bahkan segala perbedaan bisa menyatu dalam sebuah keyakinan...
Mereka hanya hamba yang bisa berharap waktu akan segera menyatu dalam sebuah janji yang suci... :)
Amiinnn.

Ramadhan Senja

Ramadhan senja....
Bulan kali ini diibaratkan seperti senja yang senantiasa memberi jingga kepada semua syair menuju bedug puasa....

Bahkan tidak ada cacat sekalipun
Ramadhan ini adalah senja yang memberikan keindahan di seluruh insan jagad raya....

Semua orang mengagumi senja saat berkumandang melafadzkan tanda kebesarannya...

Ini adalah bulan ramadhan
Bulan suci yang penuh dengan senja, dibinari cahaya rahmat-Nya
Bagi umat islam diseluruh penjuru dunia...

Senja kali ini mengabarkan kabar gembira bahwa semuanya sempurna...

Alhamdulillah senja yang baru saja nampak telah mengajarkan kita satu kebaikan menahan hawa nafsu dan amarah
Sungguh bulan ramadhan ini bulan yang suci...

#MN

Kamis, 26 Juni 2014

Tiga hari telah berlalu

Tiga hari telah berlalu setelah kuputuskan untuk mundur dari dunia silammu.
Apakah kamu tahu? Rindu ini sudah hampir mencekik ubun-ubun.

Namun tetap saja waktu tak akan pernah rela untuk berhenti.
Tak ingin egois, hanya ingin melepaskan rasa ini.

Biarkan ia terbang bebas melintasi rotasi waktu dan pergi. Apakah kembali?

Entahlah hanya bisa menahan dari kejauhan berharap ingatanku takkan pernah lumpuh setelah kupaksakan angin berlalu melintas pada genggaman malam yang menjadi saksi candamu.

Setelah berabad-abad akhirnya aku hanya bisa lari dari semua ketidakmungkinan ini.

#MN

Teruntuk kamu, seseorang yang beberapa hari ini telah membekukan hatiku

Teruntuk kamu, seseorang yang beberapa hari ini telah membekukan hatiku...
Bukan masalah seberapa lama melupakanmu tapi bagaimana awal aku mengagumimu. Selalu saja berkata waktu akan menjawab! Sampai kapan??
Cinta merasuk pada jiwa seorang perempuan yang memberikan sebuah kepercayaan pada seorang laki-laki dari milyaran manusia di dunia. Aku ingin tahu apakah dia benar-benar paham? Ketika malam itu kami bertemu di sebuah persimpangan jalan. Saat itu sudah ada rasa tanda tanya dari hati yang mendorongku untuk mengagumimu...
Dia laki-laki baik? Sudah tentu pasti, keyakinanku mengatakan dia baik. Aku selalu mencoba memberikannya sebuah isyarat walaupun butuh beberapa abad sampai  akhirnya dia mengerti...
Ketika dia tahu semuanya, ketika dia tahu aku mengaguminya, kadang berpikir ini tidak seharusnya terjadi!!!
Mungkin perasaan ini salah, perasaan ini telah berdosa. Dan sekali lagi aku telah mengecewakannya. Seberapa kuat hati menerima kenyataan ketika aku tahu dia menyukai orang lain. Rasanya seperti bumi terbelah menjadi dua. Ini sangat berat hingga pada akhirnya kuputuskan untuk pergi. Tapi dia selalu saja mencegah, menggenggam erat tanganku. Dia sebenarnya tidak tahu aku sudah lama memendam rasa ini diam-diam. Lantas harus bagaimana? Setelah beberapa waktu ini dia tahu kenyataan yang sebenarnya. Apa harus lari? Apa harus mundur jika memang dengan mencintaimu membuatmu terluka?
Tuhan, ini sangat berat!!!
Lebih baik aku pergi, meninggalkan rasa kekaguman yang sudah sejak lama kupendam. Kini kuputuskan untuk mundur demi dirimu. Namun satu hal yang tidak pernah engkau tahu. Sebenarnya, sudah sejak lama aku mengagumimu bahkan sebelum kita bertemu...

#MN

Rabu, 25 Juni 2014

Dalam sebuah harapan

Mungkin aku tak bisa mencintaimu dengan sempurna. Hanya bisa bertahan atas apa yang telah kuyakini sejak lama. Awalnya tak tahu siapa dirimu, mengenalmu, mengagumimu dan pada akhirnya aku mencintaimu...
Ya Rabb...
Dalam kerendahan hati hamba hanya meminta jika semuanya benar jaga hati kami setiap waktu. Yang bertahap ini adalah bukti atas semua bait kebisuan yang sempat kulantunkan...
Ya Khalik...
Aku selalu merindunya walaupun hanya sebatas kerinduan dalam asa saja. Namun dalam doa, selalu kulantunkan ayat-ayat kerinduan yang akan bergumam :)

#MN

Teruntuk semua perempuan :)

Tuhan...
Selalu bergumam dalam hati jika menyibak sebuah masa depan adalah ketika aku mulai mencintai seorang hamba adam...

Meski aku tak sempurna, keteduhan hati selalu mendambakan siapa imanku...
Dia yang menjadi ruh, menarik tanganku membuat kebaikan dalam setiap hembusan napas di masa kelak...

Aku merindunya...
Merindukan siapa iman dalam kebaikan itu...
Mencari di balik Nur-nya agar aku paham pada siapa??

Mengawali hari indah atas semua penantian luar biasa dalam hidup ketika hati berbisik mendoa dalam sebuah pencarian yang meyakinkan....

Aku hanya ingin mengaguminya tanpa batas meskipun takdir menggariskan dia bukan siapa-siapa....

Berdiam...
Menelisik kembali bagaimana ketika aku bertemu sang adam di simpang hidupku...

Apakah aku masih hina? Ketika kata hati memang tidak seharusnya dipatahkan demi sebuah ungkapan halal.

#MN

Selasa, 27 Mei 2014

Selalu saja pada bait ini

Selalu saja pada bait ini...
Semua isi hati tertumpahkan
Sejak tiga hari yang lalu keadaan harus menerima langkah ini....

Kamu tak pernah lagi ada...
Semenjak kejadian itu terjadi
Hanya dalam lantunan bait nada-nada rindu
Semua terbalaskan meski hanya dalam sebuah khayalan....

Aku tak sempurna
Aku tahu itu, tapi bagaimanapun hati harus memilih siapa
Dan pada siapa hati akan berlabuh

Katanya aku hanya malam
Aku tak berguna meski hanya setitik kemungkinan itu ada
Aku pengagummu dan pemuja...
Entah mengapa?
Aku tahu aku tak sepantasnya

#MN

Sang Fajar

Sang Fajar kini mulai menampakkan keberadaannya...
Diantara seperdua subuh ini...
Waktu menunggu cahaya jingga  meremang-remang itu datang...

Baru saja terdengar suara kokokan ayam...
Tanda pagi segera menyapa hari selamku...
Dibalik jendela, fajar malu-malu menampakkan kekagumannya...

Tuhan, terima kasih atas napas ini
Terima kasih krn mata masih dapat memandang keindahan fajar-Mu...

Bismillahirrohmanirrohim....
Ku buka jendela pagi dengan alunan basmalah....

#MN

Minggu, 25 Mei 2014

Ya Allah, aku mencintainya

Ya Allah...
Maha menganugerahkan rasa dan maha menyatukan cinta...
Diantara seperdua malam ini
Ingin rasanya menghapus air mata di antara dua buah kelopak yang indah...

Ya Allah...
Hamba harus bagaimana?
Seperti gelisah yang menyerang jiwa ini...
Seperti ludah menelan kata-kata yang telah banyak ku rangkai....

Apakah aku mencintainya?
Rasanya tidak pantas ucapan itu terujar...
Bila memang bukan, bagaimana bisa? hapus rasa berdosa ini...

Andai engkau tahu
Sudah terlalu  banyak bait yang terangkai lewat jemari ini...
Telah banya kosa kata yang menyibukkan otak untuk berpikir...
Berbahasa lewat bahasa hati namun tetap tak berisyarat...

Ya Allah...
Aku hanya ingin mencintainya...
Mencintainya lewat kekaguman ini...
Mencintainya dengan cara yang terbaik di antara kebanyakan rasa kagum di dunia

#MN

Sabtu, 24 Mei 2014

Kepada Kerlip Bintang http://penakumardiyahnatsir.blogspot.com/2014/05/kepada-kerlip-bintang.html

Kepada Kerlip Bintang

Kepada kerlip bintang...
Hari ini mengabarkan berita
Seperti malam-malam sebelumnya
Menguras tangis dalam tawa
Dalam dekapan rindu yang mencekik ubun-ubun....

Tuhan, di antara bintang yang kerlip itu, aku ingin meminta satu aksaka saja....
Menerjemahkan rasa pada bulan yang tak nampak Nur-Nya...

Rindu akan dekapan bintang jatuh
Mengusir senja yang ingin merenggut bahagiaku
Diantara bintang ku coba bertanya pada malam....
Apakah aku telah berdosa?

Mencaci maki keagungan cinta
Lewat bait puisi yang terangkai...
Mungkin malam tidak bisa membahasakan bahasa hati...
Tapi mungkinkah bintang mendengarkan alunan rindu ini?

Entahlah,
Aku hanya ingin mencintainya lewat bahasa hati....

#MN

Minggu, 18 Mei 2014

Langkah Perjuangan

Menapaki jalan yang sangat panjang...
Mengikuti arah jejak kaki...
Dari satu tempat ke tempat lain...

Mungkin bagi orang-orang ini  sangat miris
Tapi bagiku ini langkah ke depan
Menyongsong dua dunia
Antara tawa dan tangis sendu

Langkah kakiku masih seperempat jalan...
Masih begitu banyak petualangan di luar sana...
Yang menunggu hingga ujung titik darah penghabisan....
Itulah perjuangan

#MN

Sabtu, 17 Mei 2014

Tere Liye (Untukmu)

Tere Liye...
Sebuah makna yang tersirat
Atas dasar kepada siapa hendak dituju...
Dalam sebuah aliran bertemakan "Kamu"...

Ungkapan yang tersirat atau tersurat seringkali membayangkan kita berandai-andai layaknya daun yang jatuh tak pernah membenci angin...

Dibahasakan kepada siapa Tere Liye?
Kepada jiwamu yang masih tertanamkan luka
Ataukah pada malam temaram yang bedebah?

Entahlah, persembahan ini memang Tere Liye....
Bahkan selalu menjadi memori
Para jiwa-jiwa penulis sepi...
Bagimu, dari pengagummu...

#MN

Meski yang kini aku rasakan

Meski yang kini aku rasakan...
Ku tahu semua dari-Mu
Ku tahu semua anugerah-Mu
Atas dasar karunia hakiki ini...

Mulut bungkam seribu bahasa
Membiarkan cahayamu berjalan sendiri...
Langkahmu mengadu kembali...
Ketika ini harus menjadi diam

Meski yang kini aku rasakan
Telah tertelan rasa kekaguman ini
Sudah sangat jauh menapaki
Namun bagaimanapun hati akan memilih menjauh...
Dan harus menjauh

#MN

Jumat, 16 Mei 2014

Jeritan rindu

Menelan kerinduan luar biasa...
Ketika jemari ini tak mampu lagi mendekapmu...
Mata memandang kosong
Memalingkan wajah dari peraduanmu...

Aku yakin matamu mengerti
Isyarat itu telah membangunkanmu
Paham dengan apa yang telah ternoda...
Saat lisan mengujar bahasa cinta

Apakah kamu tahu?
Jeritan hati ini telah lama menahan rasa...
Padamu, sejak pertama mata memandang...

Seandainya bisa, akan ku kutuk diriku...
Membakar semua prasangka yang sudah sangat memuncak...
Sampai napas ini berhenti mencintaimu...

#MN

Kamis, 15 Mei 2014

Tersenyum dalam tangis

Hari ini adalah hari bahagiamu...
Mengabarkan duka di antara awan hitam...
Semilir angin semakin mesra mendegub...
Tatkala menghadiri sejarah ikrarmu

Diantara bintang ku coba bertanya
Mengapa cinta harus mengajarkan kita berdusta?
Mengapa cinta mengajarkan kita hanya berpura-pura bahagia?
Lantas hati kita menangis...

Sudahlah!!!
Jangan tangisi yang telah terjadi...
Jangan kuliti kembali kenangan yang silam...
Diantara malu dan tidak malu ini
Ternyata jiwaku tersenyum rapuh!

Tuhan,
Kini bagiku, tak akan ada lagi pelangi...
Saat aku tahu, cintanya telah terikrar...
Bagaikan terhempas oleh sepasang dunia
Dengan genggaman yang tidak kuat
Iya....Aku rapuh!!!
Tapi harus tersenyum!!!

Irama senduku mengiringi isi hati
Walau dunia terbahak dalam sayatan...
Walau kini hati akan meradang dalam kesedihan...
Ku coba tersenyum di tengah karang yang tajam...

Siapa yang akan menjawab semua pertanyaan ini?
Siapa yang akan mendengarkan semua cerita ini?
Hanya bertanya pada alat perantara yang dilihat semua pecinta cinta...

Kurangkai kata demi kata...
Bait demi bait...
Dengan uraian air mata bahagia membanjiri...
Aku pergi, dengan sebuah harapan
Sampai nanti ku temukan diriku kembali....

#MN

Diam dalam kebisingan

Di ruangan ini, tepat pukul 7:48
Kebisingan mulai memuncak di ujung nadi....
Aku berdiam sendiri dalam pekatnya ruang hampa...

Pikiran melayang-layang
Setelah mengingat memori semalam tadi...
Jiwa ini merontah-rontah
Mencoba bersembunyi dibalik dunia khayal...

Kembali pada waktu yang telah berputar sebelumnya
Kini hanya tetap membungkam
Seribu bahasa

#MN

Malam ini

Malam ini, tepat pukul 2:19 terungkapkan semuanya....
Bila memang ini hal nyata
Coba dekap aku dalam kegelapan...

Tuhan, aku ingin mencintainya
Apa salah? mengapa ini bisa terjadi
Bahkan malam tak dapat menjawab
Apa dan bagaiman jalan ceritanya

Lembayu suci kini menggerogotiku
Apakah ini harus?
Atau selamanya diam dalam kebisingan...

Malam ini berbeda dengan malam sebelumnya...
Langit telah becerita mendendangkan isi hatiku yang parau....

Bila memang ini jalan cerita
Bukankah semua telah tergaris?
Bukanlah semuanya menjadi takdir atas apa yang menjadi rahasia?

Tuhan,
Sampai saat ini
Rasaku hanya padanya, pada malam yang kucinta....
Detik ini juga ingin rasanya tarikan napas itu berdegub kencang di jantungku

#MN

Rabu, 14 Mei 2014

Aku Tahu

Aku tahu....
Telah berdosa karena mencintaimu
Aku tahu....
Ini hanya sebatas rasa kagum
Tapi mengapa mimpi itu seakan nyata adanya?

Jika ini melemahkan ragaku
Aku hanya ingin menyimpan rasa ini
Orang lain tak perlu tahu
Apa dan bagaimana hidupku

Cinta yang hanyut ini bagaikan
Semilir  angin yang terhempas jauh
Dalam dinding pemisah antara langit dan bumi...

Aku tak berdaya?
Entahlah!
Kau telah melemahkan jiwaku
Ketika aku mulai sadar ini adalah cinta suci yang hanya terpendam sendiri....

#MN

Makassar, 14 Mei 2014

Minggu, 27 April 2014

Tentang kematian

Hari ini, kita belajar tentang kematian. Dimana hari kematian itu pasti akan datang menghampiri kita. Seandainya bumi ini milik kita, mungkin tidak ada manusia yang musnah, bahkan mungkin surga dan neraka tidak akan pernah ada di dunia ini. Tapi, manusia hanya bagaikan sehelai rambut yang tidak ada apa-apanya. Hari ini kita bernapas. Entah sekarang, 1 jam kemudian, ataukah besok tiba ajal kita. Kematian adalah panggilan alam. Allah mencintai kita maka dari itu kita dikembalikan pada zat dimana sebelum kita dilahirkan di muka bumi ini, yaitu Tanah. Allah Tuhan kami, maafkan kami dan lindungi orang tua kami karena kami sangat mencintainya

Minggu, 09 Februari 2014


Rasa ini seperti angin, yang sewaktu-waktu dapat menyejukkan hatimu
Jika memang benar aku hanya angin? mengapa derai itu kaku?
Di sebuah perjalanan sunyi, aku ingin jejak kakiku hilang
Aku ingin, malam ini bisa melambaikan tangan padanya, padamu kasih
Berharap masih ada rindu suci yang menentang kesyahduan malam
 
Aku ingin berhenti menjadi angin, aku hanya ingin menjadi puisi yang tak bernada. Ada yang mendengar, walau hanya ruh rindu yang terhanyut oleh nada sepi. Dan aku hanya bisa terdiam memandang wajahmu dengan mata terpejam

Rabu, 08 Januari 2014

Entah Apa???

Puisi ini mungkin tempat jiwaku berlari, tempat jiwa kita berpisah
Jika mencintaimu suatu hal yang lumrah, kenapa harus dipisahkan oleh jarak
Begitu cepat waktu memisahkan kita melepas gandengan tangan, merangkul mu
Sampai rasanya ingin segera bermimpi. Setiap malam aku sengaja memejamkan mataku agar aku ingin pergi dari dunia ini berharap ada malam yang menjemputku pulang.....

Aku pernah berucap...
, rindu yg seolah-olah itu tiba-tiba berdiri namun kau abaikan rasa
kau pergi dengan kisah yang kau anggap baik kemudian kau abaikan rasaku
Aku bertanya pada malam "Aku ingin pergi" menghapus kisahku yg sempat suram
Mengingat kembali masa yang menjijikkan seumur-mur hidup, kw d mana???
Bahkan ketika semua orang mencibir dan menghinaku kau tak pernah peduli itu....

Taukah kamu, sebagian rindu ini selalu kutitipkan pada dedaunan jatuh, agar kelak Tumbuh daun baru untuk kembali jatuh menemanimu di setiap waktu agar kamu tak Sendiri, biarkan senja menemanimu di setiap langkah kakimu
Dan hari ini, mataku sudah tak mampu memmbendung linangan air mata
Semenjak kau pergi, Aku hanya bisa tersenyum indah melihatmu bahagia, bersama dia...